Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw. pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa masjid Quba adalah mesjid yang dibangun atas dasar takwa (Surat At Taubah:108).
Masjid KUBA adalah masjid pertama yang didirikan oleh Rasulullah SAW Sejarah
Allah s.w.t memuji masjid ini dan orang yang mendirikan sembahyang di dalamnya dari kalangan penduduk Quba' dengan Firman-Nya:
Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid
Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad)
bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin
membersihkan diri.......(At Taubah, 108).
Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Khalifah Umar bin Abdul Aziz
adalah orang pertama yang membangun menara masjid ini. Sakarang
renovasi masjid ini ditangani oleh keluarga Saud. Mengutip buku berjudul
Sejarah Madinah Munawarah yang ditulis Dr Muhamad Ilyas Abdul Ghani, masjid Quba ini telah direnovasi dan diperluas pada masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz pada 1986. Renovasi dan peluasan ini menelan biaya sebesar 90 juta riyal yang membuat masjid ini memiliki daya tampung hingga 20 ribu jamaah.
Bangunan masjid Quba
Meskipun sangat sederhana, masjid Quba boleh dianggap sebagai contoh
bentuk dari pada masjid-masjid yang didirikan orang di kemudian hari.
Bangunan yang sangat bersahaja itu sudah memenuhi syarat-syarat yang
perlu untuk pendirian masjid. Ia sudah mempunyai suatu ruang yang
persegi empat dan berdinding di sekelilingnya.
Di sebelah utara dibuat serambi untuk tempat sembahyang
yang bertiang pohon korma, beratap datar dari pelepah dan daun korma,
bercampurkan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid
yang kemudian biasa disebut sahn, terdapat sebuah sumur tempat wudhu, mengambil air sembahyang. Kebersihan terjaga, cahaya matahari dan udara dapat masuk dengan leluasa.
Masjid ini memiliki 19 pintu. Dari 19 pintu
itu terdapat tiga pintu utama dan 16 pintu. Tiga pintu utama berdaun
pintu besar dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid.
Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu
pintu lainnya sebagai pintu masuk jamaah perempuan. Diseberang ruang utama mesjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar mengajar.
Panduan di masjid Quba
Saat akan memasuki bagian dalam masjid, sebaiknya memperhatikan
petunjuk di dinding luar masjid. Itu adalah penunjuk pintu masuk yang
dikhususkan bagi jamaah laki-laki atau perempuan. Akan terpampang pada
sebuah plakat yang ditempelkan ke dinding pintu masuk untuk jamaah
laki-laki maupun perempuan.
Tidak diperbolehkan mengambil gambar di dalam masjid.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar